Selasa, 08 Mei 2012

Hubungan Antara inflasi dan pengangguran


PENGERTIAN PENGANGGURAN
Pengangguran adalah orang yang masuk dalam angkatan kerja (15 sampai 64 tahun) yang sedang mencari pekerjaan dan belum mendapatkannya. Orang yang tidak sedang mencari kerja contohnya seperti ibu rumah tangga, siswa sekolan smp, sma, mahasiswa perguruan tinggi, dan lain sebagainya yang karena sesuatu hal tidak/belum membutuhkan pekerjaan.

Pengangguran atau tuna karya adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak. Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja atau para pencari kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan kerja yang ada yang mampu menyerapnya. Pengangguran seringkali menjadi masalah dalam perekonomian karena dengan adanya pengangguran, produktivitas dan pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnyakemiskinan dan masalah-masalah sosial lainnya.

Tingkat pengangguran dapat dihitung dengan cara membandingkan jumlah pengangguran dengan jumlah angkatan kerja yang dinyatakan dalam persen. Ketiadaan pendapatan menyebabkan penganggur harus mengurangi pengeluaran konsumsinya yang menyebabkan menurunnya tingkat kemakmuran dan kesejahteraan. Pengangguran yang berkepanjangan juga dapat menimbulkan efek psikologis yang buruk terhadap penganggur dan keluarganya. Tingkat pengangguran yang terlalu tinggi juga dapat menyebabkan kekacauan politik keamanan dan sosial sehingga mengganggu pertumbuhan dan pembangunan ekonomi. Akibat jangka panjang adalah menurunnya GNP dan pendapatan per kapita suatu negara. Di negara-negara berkembang seperti Indonesia, dikenal istilah "pengangguran terselubung" di mana pekerjaan yang semestinya bisa dilakukan dengan tenaga kerja sedikit, dilakukan oleh lebih banyak orang.Jenis & macam pengangguran

1.  Berdasarjan Jam Kerja
Berdasarkan jam kerja, pengangguran dikelompokkan menjadi 3 macam:

a.       Pengangguran Terselubung (Disguised Unemployment) adalah tenaga kerja yang tidak bekerja secara optimal karena suatu alasan tertentu.
b.      Setengah Menganggur (Under Unemployment) adalah tenaga kerja yang tidak bekerja secara optimal karena tidak ada lapangan pekerjaan, biasanya tenaga kerja setengah menganggur ini merupakan tenaga kerja yang bekerja kurang dari 35 jam selama seminggu.
c.       Pengangguran Terbuka (Open Unemployment) adalah tenaga kerja yang sungguh-sungguh tidak mempunyai pekerjaan. Pengganguran jenis ini cukup banyak karena memang belum mendapat pekerjaan padahal telah berusaha secara maksimal.

2.  Berdasarkan Penyebab Terjadinya
Berdasarkan penyebab terjadinya, pengangguran dikelompokkan menjadi 7 macam:
a.       Pengangguran Friksional (frictional unemployment)
Pengangguran friksional adalah pengangguran yang sifatnya sementara yang disebabkan adanya kendala waktu, informasi dan kondisi geografis antara pelamar kerja dengan pembuka lamaran pekerna penganggur yang mencari lapangan pekerjaan tidak mampu memenuhi persyaratan yang ditentukan pembuka lapangan kerja. Semakin maju suatu perekonomian suatu daerah akan meningkatkan kebutuhan akan sumber daya manusia yang memiliki kualitas yang lebih baik dari sebelumnya.
b.      Pengangguran Konjungtural (cycle unemployment)
Pengangguran konjungtoral adalah pengangguran yang diakibatkan oleh perubahan gelombang (naik-turunnya) kehidupan perekonomian/siklus ekonomi.
c.       Pengangguran Struktural (structural unemployment)
Pengangguran struktural adalah pengangguran yang diakibatkan oleh perubahan struktur ekonomi dan corak ekonomi dalam jangka panjang. Pengangguran struktural bisa diakibatkan oleh beberapa kemungkinan, seperti:
1.    Akibat permintaan berkurang
2.    Akibat kemajuan dan pengguanaan teknologi
3.    Akibat kebijakan pemerintah

d.      Pengangguran Musiman (seasonal Unemployment)
Pengangguran musiman adalah keadaan menganggur karena adanya fluktuasi kegiaan ekonomi jangka pendek yang menyebabkan seseorang harus nganggur. Contohnya seperti petani yang menanti musim tanam, pedagang durian yang menanti musim durian.

e.      Pengangguran Siklikal
Pengangguran siklikal adalah pengangguran yang menganggur akibat imbas naik turun siklus ekonomi sehingga permintaan tenaga kerja lebih rendah daripada penawaran kerja.

f.        Pengangguran Teknologi
Pengangguran teknologi adalah pengangguran yang terjadi akibat perubahan atau penggantian tenaga manusia menjadi tenaga mesin-mesin.

g.       Pengangguran Siklus
Pengangguran siklus adalah pengangguran yang diakibatkan oleh menurunnya kegiatan perekonomian karena terjadi resesi. Pengangguran siklus disebabkan oleh kurangnya permintaan masyarakat (aggrerate demand).

3.  Penyebab Pengangguran
Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan pekerjaan yang mampu menyerapnya. Pengangguran seringkali menjadi masalah dalam perekonomiankarena dengan adanya pengangguran, produktivitas dan pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan dan masalah-masalah sosial lainnya.
Tingkat pengangguran dapat dihitung dengan cara membandingkan jumlah pengangguran dengan jumlah angkatan kerja yang dinyatakan dalam persen.
Ketiadaan pendapatan menyebabkan penganggur harus mengurangi pengeluaran konsumsinya yang menyebabkan menurunnya tingkat kemakmuran dan kesejahteraan. Pengangguran yang berkepanjangan juga dapat menimbulkan efek psikologis yang buruk terhadap penganggur dan keluarganya.
Tingkat pengangguran yang terlalu tinggi juga dapat menyebabkan kekacauan politik, keamanan dan sosial sehingga mengganggu pertumbuhan dan pembangunan ekonomi. Akibat jangka panjang adalah menurunnya GNP dan pendapatan per kapita suatu negara.
Di negara-negara berkembang seperti Indonesia, dikenal istilah "pengangguran terselubung" di mana pekerjaan yang semestinya bisa dilakukan dengan tenaga kerja sedikit, dilakukan oleh lebih banyak orang.

4.  Akibat pengangguran
Bagi Perekonomian Negara
a.       Penurunan pendapatan perkapita.
b.      Penurunan pendapatan pemerintah yang berasal dari sektor pajak.
c.       Meningkatnya biaya sosial yang harus dikeluarkan oleh pemerintah.
Bagi Masyarakat
a.       Pengangguran merupakan beban psikologis dan psikis.
b.      Pengangguran dapat menghilangkan keterampilan, karena tidak digunakan apabila tidak bekerja.
c.       Pengangguran akan menimbulkan ketidakstabilan sosial dan politik.

5.  Kebijakan-Kebijakan Pengangguran
Adanya bermacam-macam pengangguran membutuh-kan cara-cara mengatasinya yang disesuaikan dengan jenis pengangguran yang terjadi, yaitu sebagai berikut.

a.       Cara Mengatasi Pengangguran Struktural
Untuk mengatasi pengangguran jenis ini, cara yang digunakan adalah :
1.    Peningkatan mobilitas modal dan tenaga kerja.
2.    Segera memindahkan kelebihan tenaga kerja dari tempat dan sector yang kelebihan ke tempat dan sektor ekonomi yang kekurangan.
3.    Mengadakan pelatihan tenaga kerja untuk mengisi formasi kesempatan (lowongan) kerja yang kosong, dan
4.    Segera mendirikan industri padat karya di wilayah yang mengalami pengangguran.

b.      Cara Mengatasi Pengangguran Friksional
Untuk mengatasi pengangguran secara umum antara lain dapat digunakan cara-cara sebagai berikut.
1.    Perluasan kesempatan kerja dengan cara mendirikan industri-industri baru, terutama yang bersifat padat karya.
2.    Deregulasi dan debirokratisasi di berbagai bidang industri untuk merangsang timbulnya investasi baru.
3.    Menggalakkan pengembangan sektor informal, seperti home industry.
4.    Menggalakkan program transmigrasi untuk menyerap tenaga kerja di sektor agraris dan sektor formal lainnya.
5.    Pembukaan proyek-proyek umum oleh pemerintah, seperti pembangunan jembatan, jalan raya, PLTU, PLTA, dan lain-lain sehingga bisa menyerap tenaga kerja secara langsung maupun untuk merangsang investasi baru dari kalangan swasta.

c.       Cara Mengatasi Pengangguran Musiman
Jenis pengangguran ini bisa diatasi dengan cara sebagai berikut.
1.    Pemberian informasi yang cepat jika ada lowongan kerja di sektor lain, dan
2.    Melakukan pelatihan di bidang keterampilan lain untuk memanfaatkan waktu ketika menunggu musim tertentu.

d.      Cara Mengatasi Pengangguran Siklus
Untuk mengatasi pengangguran jenis ini antara lain dapat digunakan cara-cara sebagai berikut.
1.    Mengarahkan permintaan masyarakat terhadap barang dan jasa, dan
2.    Meningkatkan daya beli masyarakat.

PENGERTIAN INFLASI
Berbagai definisi tentang inflasi telah dikemukakan oleh para ahli. Nanga (2001: 237) menyatakan bahwa inflasi adalah suatu gejala di mana tingkat harga umum mengalami kenaikan secara terus-menerus. Kenaikan tingkat harga umum yang terjadi sekali waktu saja tidaklah dapat dikatakan sebagai inflasi. Menurut Rahardja (1997: 32) inflasi adalah kecenderungan dari harga-harga untuk meningkat secara umum dan terus-menerus. Kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak disebut inflasi, tetapi jika kenaikan meluas kepada sebagian besar harga barang-barang maka hal ini disebut inflasi.
Sementara itu Eachern (2000: 133) menyatakan bahwa inflasi adalah kenaikan terus-menerus dalam rata-rata tingkat harga. Jika tingkat harga berfluktuasi, bulan ini naik dan bulan depan turun, setiap adanya kenaikan kerja tidak berarti sebagai inflasi. Sedangkan Sukirno (2004: 27) memberikan definisi bahwa inflasi adalah suatu proses kenaikan harga-harga yang berlaku dalam suatu perekonomian. Selanjutnya BPS (2000: 10) mendefinisikan inflasi sebagai salah satu indikator untuk melihat stabilitas ekonomi suatu wilayah atau daerah yang menunjukkan perkembangan harga barang dan jasa secara umum yang dihitung dari indeks harga konsumen. Dengan demikian angka inflasi sangat mempengaruhi daya beli masyarakat yang berpenghasilan tetap, dan di sisi lain juga mempengaruhi besarnya produksi barang.
Berdasarkan berbagai definisi yang telah dikemukakan di atas maka dapat diambil kesimpulan bahwa secara umum inflasi adalah suatu gejala naiknya harga secara terus-menerus (berkelanjutan) terhadap sejumlah barang. Kenaikan yang sifatnya sementara tidak dikatakan inflasi dan kenaikan harga terhadap satu jenis komoditi juga tidak dikatakan inflasi.

Ada beberapa cara yang dikemukakan untuk menggolongkan jenis-jenis inflasi. Penggolongan pertama didasarkan pada parah atau tidaknya inflasi tersebut. Sukirno (2005: 11) membedakan beberapa macam inflasi yaitu:
1.       Inflasi Merayap (inflasi yang terjadi sekitar 2-3 persen per tahun)
2.       Inflasi Sederhana (inflasi yang terjadi sekitar 5-8 persen per tahun)
3.       Hiperinflasi (inflasi yang tingkatnya sangat tinggi yang menyebabkan tingkat harga menjadi dua kali lipat atau lebih dalam tempo satu tahun.

Sedangkan menurut Nanga (2005: 247) dilihat dari tingkat keparahannya, inflasi dapat dipilah dalam tiga kategori:
a.       Inflasi sedang (moderate inflation)
Yaitu inflasi yang ditandai dengan harga-harga yang meningkat secara lambat, dan tidak terlalu menimbulkan distorsi pada pendapatan dan harga relatif.
b.      Inflasi ganas (galloping inflation)
Yaitu inflasi yang mencapai antara dua atau tiga digit seperti 20, 100 atau 200 persen per tahun dan dapat menimbulkan gangguan-gangguan serius dalam perekonomian.
c.       Hyperinflasi (Hyperinflation)
Yaitu tingkat inflasi yang sangat parah, bisa mencapai ribuan bahkan milyar persen per tahun, merupakan jenis yang mematikan.

Jenis inflasi dilihat dari faktor-faktor penyebab timbulnya (Nanga, 2005: 245):
a.       Inflasi tarikan permintaan
Inflasi yang terjadi sebagai akibat dari adanya kenaikan permintaan agregat (AD) yang terlalu besar atau pesat dibandingkan dengan penawaran atau produksi agregat.
b.      Inflasi dorongan biaya
Inflasi yang terjadi sebagai akibat adanya kenaikan biaya produksi yang pesat dibandingkan dengan produktivitas dan efisiensi perusahaan.
c.       Inflasi struktural
Inflasi yang terjadi akibat dari berbagai kendala atau kekakuan struktural yang menyebabkan penawaran menjadi tidak responsif terhadap permintaan yang meningkat.

KETERKAITAN PENGANGGURAN DENGAN INFLASI
Dalam indikator ekonomi makro ada tiga hal terutama yang menjadi pokok permasalahan ekonomi makro. Pertama adalah masalah pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi dapat dikategorikan baik jika angka pertumbuhan positif dan bukannya negatif. Kedua adalah masalah inflasi. Inflasi adalah indikator pergerakan harga-harga barang dan jasa secara umum, yang secara bersamaan juga berkaitan dengan kemampuan daya beli. Inflasi mencerminkan stabilitas harga, semakin rendah nilai suatu inflasi berarti semakin besar adanya kecenderungan ke arah stabilitas harga. Namun masalah inflasi tidak hanya berkaitan dengan melonjaknya harga suatu barang dan jasa. Inflasi juga sangat berkaitan dengan purchasing power atau daya beli dari masyaraka. Sedangkan daya beli masyarakat sangat bergantung kepada upah riil. Inflasi sebenarnya tidak terlalu bermasalah jika kenaikan harga dibarengi dengan kenaikan upah riil.
Masalah ketiga adalah pengangguran. Memang masalah pengangguran telah menjadi momok yang begitu menakutkan khususnya di negara-negara berkembang seperti di Indonesia. Negara berkembang seringkali dihadapkan dengan besarnya angka pengangguran karena sempitnya lapangan pekerjaan dan besarnya jumlah penduduk. Sempitnya lapangan pekerjaan dikarenakan karena faktor kelangkaan modal untuk berinvestasi. Masalah pengangguran itu sendiri tidak hanya terjadi di negara-negara berkembang namun juga dialami oleh negara-negara maju. Namun masalah pengangguran di negara-negara maju jauh lebih mudah terselesaikan daripada di negara-negara berkembang karena hanya berkaitan dengan pasang surutnya business cycle dan bukannya karena faktor kelangkaan investasi, masalah ledakan penduduk, ataupun masalah sosial politik di negara tersebut.

Strategi Pembangunan Indonesia


A.   STRATEGI PEMBANGUNAN DENGAN PEMERATAAN

Definisi pertumbuhan ekonomi (economic growth) suatu negara menurut Prof. simon Kuznets.
“Petumbuhan ekonomi adalah kenaikan kapasitas dalam jangka panjang dari negara yang bersangkutan untuk menyediakan berbagai barang ekonomi kepada penduduknya. Pembangunan ekonomi yang dilakukan Negara-negara industri telah membuat dunia tercengang-cengang.Strategi pembangunan ekonomi diberi batasan sebagai suatu tindakan pemilihan atas faktor-faktor (variable) yang akan dijadikan faktor/variable utama yang menjadi penentu jalannya proses pertumbuhan (suroso,1993). Dibawah ini akan di sampaikan apa saja strategi pembangunan ekonomi.

1. Strategi pembangunan memiliki konsep sebagai berikut :
Strategi pembangunan suatu Negara berpusat pada modal, dimana Negara harus bisa menanamkannya secara seimbang,menyebar,terarah dan terpusat sehingga dapat menimbulkan efek pertumbuhan ekonomi yang baik bagi Negara tersebut. Pertumbuhan ekonomi akan dinikmati oleh kalangan lemah melalui proses merambat ke bawah (trickle-down-effect) dan Jika terjadi ketimpanagn atau ketidak merataan itu semua adalah syarat terciptanya pertumbuhan ekonomi.

2. Strategi pembangunan dengan pemerataan :
                Memiliki konsep dengan ditekannya peningkatan pembangunan melalui tehnik sosial engineering.

3. Strategi ketergantungan memiliki konsep sebagai berikut :
Kemiskinan di Negara-negara berkembang disebabkan karena ketergantungan Negara tersebut terhadap pihak lain/ Negara lainnya.

4. Strategi yang berwawasan ruang:
Strategi ini dikemukakan oleh Myrdall dan hirrschman, yang berpendapat sebab-sebab kurang mampunya daerah miskin berkembang secepat daerah yang lebih maju/kaya, Menurut mereka kurang mampunya daerah miskin berkembang denga cepat dibandingkan dengan daerah yang lebih maju/kaya, dikarenakan kemampuan menyebar dari kaya ke miskin lebih kecil daripada  aliran sumber daya dari daerah miskin ke daerah kaya.

5. Strategi pendekatan kebutuhan pokok:
strategi ini menanggulangi kemiskinan secara masal, dengan menekankan bahwa kebutuhan pokok manusia tidak mungkin dapat dipenuhi, jika pendapatan masih rendah akibatnya banyaknya penganguran, oleh karena itu negara harus menanggulanginya dengan membuka lapangan kerja, peningkatan pemenuhan kebutuhan pokok, dan sejenisnya.

Tugas B

1.  Strategi Pembangunan
Ada 5 macam strategi pembangunan ekonomi yang meliputi :

a.    Strategi Pertumbuhan
Dalam proses pembangunan dikenal adanya teori pertumbuhan, yang didalamnya terdapat tiga pola, yaitu :
1.       Pertumbuhan berkesimbangan
Pertumbuhan yang berkesinambungan, di mana ekonomi tumbuh dengan beberapa fase pertumbuhan yang pesat, namun pada tingkat yang menurun, dan akhirnya mengarah kepada stagnasi atau nyaris stagnan.
2.       Pertumbuhan Distorsi
Pertumbuhan yang terdistorsi diambil dengan resiko kerusakan sumber daya alam.
3.       Pertumbuhan yang berkesinambunagn dan seimbang.
Pertumbuhan yang berkesinambungan melalui akumulasi asset yang tak terdistorsi atau seimbang, dengan dukungan public terhadap pengembangan pendidikan primer dan sekunder.

b.   Strategi Pembangunan dengan pemerataan
Keadaan sosial antara si kaya dan si miskin mendorong para ilmuwan untuk mencari alternatif. Alternatif baru yang muncul adalah strategi pembangunan pemerataan. Strategi ini dikemukakan oleh Ilma Aldeman dan Morris.
Yang menonjol pada pertumbuhan pemerataan ini adalah ditekannya peningkatan pembangunan melalui teknik social engineering, seperti melalui penyusunan rencana induk, paket program terpadu. Dengan kata lain, pembangunan masih diselenggarakan atas dasar persepsi, instrumen yang ditentukan dari dan oleh mereka yang berada “diatas” (Ismid Hadad, 1980). Namun ternyata model pertumbuhan pemerataan ini juga belum mampu memecahkan masalah pokok yang dihadapi negara-negara sedang berkembang seperti pengangguran masal, kemiskinan struktural dan kepincangan sosial.

c.    Strategi Ketergantungan
Teori ketergantungan muncul dari pertemuan ahli-ahli ekonomi Amerika Latin pada tahun 1965 di Mexico City. Menjelaskan dasar-dasar kemiskinan yang diderita oleh negara-negara sedang berkembang, khususnya negara-negra Amerika Latin. Yang menarik dari teori ketergantungan adalah munculnya istilah dualisme utara-selatan, desa-kota, corepriphery yang pada dirinya mencerminkan adanya pemikiran pembangunan yang berwawasan ruang.
Pada tahun 1965 muncul strategi pembangunan dengan nama strategi ketergantungan. Konsep ini timbul dikarenakan tidak sempurnanya strategi pertumbuhan dan strategi pembangunan dengan pemerataan.

d.   Strategi yang berwawasan ruang
Pada argumentasi Myrdall dan Hirschman terdapat dua istilah yaitu “back-wash effects” dan “spread effects” . “Back-wash Effects” adalah kurang maju dan kurang mampunya daerah-daerah miskin untuk membangun dengan cepat disebutkan pula oleh terdapatnya beberapa keadaan yang disebut Myrdall.
“spread effects” (pengaruh menyebar), tetapi pada umumnya spread-effects yang terjadi adalh jauh lebiih lemah dari back-wash effectsnya sehingga secara keseluruhan pembangunan daerah yang lebih kaya akan memperlambat jalnnya pembangunan di daerah miskin.
Perbedaan pandangan kedua tokoh tersebut adalah bahwa Myrdall tidak percaya bahwa keseimbangan daerah kaya dan miskin akan tercapai, sedangkanHirschman percaya, sekalipun baru akan tercapai dalam jangka panjang.

e.   Strategi pendekatan kebutuhan pokok
Sasaran strategi ini adalah menaggulangi kemiskinan secara masal.

2.  Faktor-faktor yang mempengaruhi strategi pembangunan
Ada beberapa faktor yang memengaruhi pertumbuhan dan pembangunan ekonomi, namun pada hakikatnya faktor-faktor tersebut dapat dikelompokan menjadi dua, yaitu faktor ekonomi dan faktor nonekonomi.
a.       Faktor ekonomi yang memengaruhi pertumbuhan dan pembangunan ekonomi diantaranya adalah sumber daya alam, sumber daya manusia, sumber daya modal, dan keahlian atau kewirausahaan.
b.      Faktor nonekonomi mencakup kondisi sosial kultur yang ada di masyarakat, keadaan politik, kelembagaan, dan sistem yang berkembang dan berlaku.

3.  Strategi pembangunan ekonomi Indonesia
pembangunan ekonomi diartikan sebagai suatu proses yang menyebabkan pendapatan perkapita penduduk meningkat dalam jangka panjang. Di sini terdapat tiga elemen penting yang berkaitan dengan pembangunan ekonomi.
a.       Pembangunan sebagai suatu proses
Pembangunan sebagai suatu proses, artinya bahwa pembangunan merupakan suatu tahap yang harus dijalani oleh setiap masyarakat atau bangsa. Sebagai contoh, manusia mulai lahir, tidak langsung menjadi dewasa, tetapi untuk menjadi dewasa harus melalui tahapan-tahapan pertumbuhan.
b.      Pembangunan sebagai suatu usaha untuk meningkatkan pendapatan perkapita
Sebagai suatu usaha, pembangunan merupakan tindakan aktif yang harus dilakukan oleh suatu negara dalam rangka meningkatkan pendapatan perkapita. Dengan demikian, sangat dibutuhkan peran serta masyarakat, pemerintah, dan semua elemen yang terdapat dalam suatu negara untuk berpartisipasiaktif dalam proses pembangunan.
c.       Peningkatan pendapatan perkapita harus berlangsung dalam jangka panjang
Suatu perekonomian dapat dinyatakan dalam keadaan berkembang apabila pendapatan perkapita dalam jangka panjang cenderung meningkat. Misalnya, suatu negara terjadi musibah bencana alam ataupunkekacauan politik, maka mengakibatkan perekonomian negara tersebut mengalami kemunduran.

4.   Perencanaan Pembangunan
Perencanaan pembangunan adalah upaya untuk mengantisipasi ketidak seimbangan yang terjadi yang bersifat akumulatif, atau sebagai peran arahan bagi proses pembangunan untuk berjalan menuju tujuan yang ingin dicapai sebagai tolak ukur keberhasilan proses pembangunan.

Faktor utama pertumbuhan dan pembangunan ekonomi :
Akumulasi modal yang meliputi semua bentuk atau jenis investasi baru yang ditanam pada tanah, peralatan fisik, dan modal atau sumber daya manusia, Pertumbuhan penduduk dan angkatan kerja dan Kemajuan tehnologi.

Sabtu, 05 Mei 2012

Tugas PKTI 2B


1. Sebutkan dan jelaskan lapisan-lapisan Sistem UNIX !
Jawaban :
a. Lapisan sistem hardware : lapisan yang paling dalam yang terdiri dari komputer 
    dan piranti pendukungnya seperti disk, tape, printer dan lain-lain.
b. Lapisan kernel : merupakan sejumlah program yang menangani secara detail 
    sumber daya komputer, mengorganisir sistem file dan mengurus disk dan 
    tape (otak dari sistem operasi) .
c. Lapisan Utilitas : lapisan yang berfungsi untuk melakukan akses system bagi 
    pemakai .
d. Lapisan shell : Lapisanyang berfungsi untuk penghubung system dan pemakai, 
    menerjemahkan dan melaporkan kepada kernel apa yang harus dilakukan .

2. Sebutkan dan jelaskan kemampuan Sistem Operasi UNIX !
Jawaban :
a. Multi user Sistem : dapat digunakan oleh lebih dari satu orang pada satu waktu .
b. Multi tasking : dapat melakukan beberapa tugas atau proses pada waktu yang 
    bersamaan .
c. Portabilitas : dapat dengan mudah dipakai ke system operasi yang lain .
d. Sistem file hirarki : Memungkinkan pemakai mengorganisasikan informasi atau 
    data dalam bentuk struktur pohon (tree) yang terdiri dari file dan direktori .

3. Jelaskan otoritas masing-masing pemakai Sistem Operasi UNIX/LINUX !
Jawaban :
Kelompok yang dapat mengakses suatu file dan direktori pada unix dibagi menjadi 3 bagian :
a. Owner : pemakai yang menciptakan file/direktori bersangkutan
b. Group : kelompok sejumlah pemakai yang mempunyai hak sama (hanya bisa 
    melihat dan menambah)
c. Other : semua pemakai diluar owner dan group
 
Pemakai berdasarkan wewenang terhadap sistem :
a. superuser : pemakai dengan wewenang tertinggi yang dapat melakukan apa saja 
    terhadap system .
b. pemakai biasa : pemakai yang mempunyai hak terbatas terhadap home direktori 
    masing-masing .

4. Jelaskan dan berilah contoh 5 perintah di UNIX/LINUX !
Jawaban :
- Sleep : menunda eksekusi perintah yang berhubungan dengan layar.
- Mv : mengubah nama direktori perintah untuk mengatur akses berkas.
- Find : mencari berkas-berkas pada suatu direktori.
- More : menampilkan isi suatu berkas test per layar.
- Chown : mengubah pemilik dari suatu berkas atau direktori perintah yang 
berhubungan dengan proses.


5. Buatlah direktori menggunakan perintah UNIX/LINUX dengan susunan direktori sebagai berikut :




Jawaban :
Iduser : root
Nama server : gunadarma
Berikut cara membuat direktori :
root@gunadarma[/]$ Sudo SU
root@gunadarma[/]#cd /UNIVERSITAS
root@gunadarma[/UNIVERSITAS]#mkdir FILKOM
root@gunadarma[/UNIVERSITAS]#cd FILKOM
root@gunadarma[/UNIVERSITAS/FILKOM]#mkdir SI SK
root@gunadarma[/UNIVERSITAS/FILKOM]#cd..
root@gunadarma[/UNIVERSITAS]#mkdir FE
root@gunadarma[/UNIVERSITAS]#cd FE
root@gunadarma[/UNIVERSITAS/FE]#mkdir AK MA
root@gunadarma[/UNIVERSITAS/FE]#cd..
root@gunadarma[/UNIVERSITAS]#mkdir FTI