Korupsi memang menjadi momok bagi
semua aspek dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, tidak hanya aspek ekonomi
melainkan aspek politis pendidikan, kesehatan, kesejahteraan dan lainnya. Jual beli dan penyalahgunaan jabatan sering
kali terjadi di negara ini. Akibatnya, Indonesia menjadi salah satu negara
terkorup, dengan banyaknya koruptor yang merusak tatanan dan moral bangsa.
paling parah adalah dengan maraknya budaya korupsi moral dan akhlak suatu
bangsa bisa sangat rusak karena hal tersebut sama halnya dengan mengisap darah
kaum miskin dan rakyat pada umumnya. Semua masyarakat menginginkan praktek
korupsi bisa diberantas habis sampai ke akar-akarnya dari bumi pertiwi yang tercinta
ini. Namun sejauh ini kenapa upaya pemberantasan korupsi sangat sulit dicapai,
pasti selalu ada saja pihak yang merasa dirugikan dengan adanya upaya
pemberantasan korupsi, siapa mereka tentunya mereka adalah pihak-pihak yang
selama ini diuntungkan oleh praktek korupsi.
Korupsi telah merugikan banyak
pihak terutama rakyat kecil. Sejak reformasi digulirkan pada tahun 1998 lalu,
berbagai kasus-kasus korupsi di Indonesia yang sudah terjadi puluhan tahun satu
persatu mulai terbongkar. Rata-rata kasus-kasus korupsi di Indonesia tidak
berakhir pada penyelesaian keputusan yang adil bagi hati nurani rakyat
Indonesia. Kasusnya berlarut-larut dan menghilang begitu saja. Kalaupun sampai
pada keputusan hakim peradilan, hukumannya tidak memberi keadilan bagi hati rakyat
Indonesia, yang berkali-kali dicuri uangnya oleh para koruptor. Di Indonesia
banyak berdiri pengadilan, tapi mencari keadilan seperti mencari jarum yang
terjatuh ke sungai.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan kasus-kasus korupsi di
Indonesia sulit untuk diselesaikan atau diberantas. Faktor-faktor itu yaitu :
1.
Penyakit Kronis Bangsa Indonesia
Selama hampir lebih tiga puluh
dua tahun rezim orde baru berkuasa, dalam kurun masa itu penyakit dan virus
korupsi berkembang subur. Keberadaannya dilindungi dan dikembang biakkan.
Pertumbuhan yang cukup lama ini menyebabkan penyakit berbahaya ini menjangkiti
hampir seluruh birokrasi pemerintahan maupun non pemerintahan di Indonesia.
Akibatnya penyakit ini telah menjangkiti sebagian generasi yang kemudian
diturunkan ke generasi berikutnya. Oleh sebab itu, salah satu cara untuk
memutuskan rantai generasi korupsi adalah dengan menjaga kebersihan generasi
muda dari jangkitan virus korupsi.
2.
Sistem Penegakan Hukum yang Lemah
Yang menjadi persoalan mengapa
korupsi sulit diberantas adalah para penegak hukum itu sendiri. Munculnya
istilah mafia hukum merupakan bukti kerendahan mental para penegak hukum di
Indonesia. Lagi-lagi karena pengaruh budaya korupsi yang sudah cukup kronis
menjangkiti Indonesia. Para petugas hukum yang ditugaskan untuk mengadili para
koruptor alih-alih malah menerima amplop dari para koruptor. Aparat penegak
hukum saat ini ada yang membela orang-orang yang memiliki kekuasaan ataupun
pihak yang memiliki uang.
Selain itu beberapa alasan mengapa korupsi sulit diberantas
yaitu :
1. Minimnya
pemahaman dan pengamalan nilai2 agama di dalam keluarga . khususnya yang
berhubungan dengan budi pekerti.Termasuk ajaran yang mengatakan : Mencuri
barang orang itu perbuatan tercela, -kecuali mencuri hati seorang gadis , dan
mencuri perhatian sang kekasih.
2. Orang
berpendidikan, dan kaya lebih banyak yang mengutamakan kepentingan diri mereka
ketimbang berbagi ilmu pengetahuan, keterampilan dan rejeki dengan saudara
sebangsa se tanah air yang benar benar membutuhkan uluran tangan.
3. Orang
berpendidikan, dan kaya lebih banyak yang mengutamakan kepentingan diri mereka
ketimbang berbagi ilmu pengetahuan, keterampilan dan rejeki dengan saudara
sebangsa se tanah air yang benar benar membutuhkan uluran tangan.
4. Budaya permisif
masih kental, dan kondisi ini menjadikan setiap orang cenderungn mentolerir
suatu penyimpangan meski itu sudah banyak merugikan hak-hak mereka . Contoh,
pelanggaran LL-soal Helm, lampu merah, dan lain2 .
5. Pemerintah dan
DPR masih sangat dominan, dibanding Lembaga Penegakan Hukum seperti MA.
6. Karena Kurangnya
partisipasi rakyat
7. Karena Hukuman
yang terlalu ringan bagi koruptor
Selain itu
alasan mengapa korupsi sulit untuk diberantas yaitu karena saat ini korupsi
bukan lagi dilakukan per orang, melainkan sudah dilakukan oleh rezim atau
bersamaan. Modus korupsi yang lazim dan banyak dilakukan biasanya dengan cara
memanipulasi anggaran. Gerakan anti korupsi hanya dijadikan komoditas untuk
menarik simpati massa yang memang tidak tahu bagaimana caranya membrantas
korupsi. Saya mempunyai beberapa contoh bagaimana negara dengan tingkat korupsi
rendah mengawasi aktifitas warganya agar sulit melakukan korupsi. Azas praduga
tidak bersalah tidak boleh dipakai pada kasus korupsi. Siapa saja dapat dituduh
melakukan korupsi hanya berdasarkan gaya hidupnya.
Sumber : Sumber 1, Sumber 2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar